Balikpapan, 29 September 2024 – Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polresta Balikpapan memperketat pengawasan di pesisir pantai Balikpapan menyusul meningkatnya jumlah korban tenggelam akibat cuaca pancaroba. Kondisi cuaca yang tidak menentu, ditandai dengan besarnya ombak dan cekungan tak terdeteksi di pantai, menjadi ancaman serius bagi pengunjung yang bermain air di laut.
Kapolresta Balikpapan, Komisaris Besar Polisi Anton Firmanto, SH, SIK, MSI, melalui Kasat Polairud Polresta Balikpapan, Ajun Komisaris Polisi Gindo P., menyampaikan keprihatinannya terkait insiden yang menimpa lima remaja di salah satu pantai dekat Bandara Sepinggan. "Dari lima korban, satu di antaranya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, sementara empat lainnya berhasil diselamatkan," ujar AKP Gindo.
Peristiwa nahas ini bermula ketika lima anak remaja, yang berusia sekitar 14 tahun dan masih duduk di bangku SMP, berlibur di pantai. Meskipun kondisi air sedang setengah surut, ombak besar secara tiba-tiba menerpa mereka dan menariknya ke tengah laut. Tanpa disadari, area tersebut memiliki palung atau cekungan berbahaya, yang menyebabkan para remaja terseret dan tergulung ombak. Salah satu korban, seorang remaja perempuan, tidak berhasil diselamatkan dan langsung dilarikan ke RS Lanud untuk penanganan lebih lanjut.
Kasi Humas Polresta Balikpapan, Ipda Sangidun, turut mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga keselamatan diri dan anak-anak. "Anak-anak adalah aset kita di masa depan. Jangan pernah lengah dalam mengawasi mereka, terutama di wilayah perairan," ujar Sangidun.
Ia juga menekankan pentingnya tetap waspada dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat saat ini, karena perubahan lingkungan bisa terjadi kapan saja, baik di darat maupun di laut.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keselamatan diri dan keluarga saat berkunjung ke pantai, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
#CoolingSystem #PolrestaBalikpapan
.jpeg)
.jpeg)
